Kamis (18/8/22) SDIT Nurul Iman mengikuti Karnaval Kebangsaan yang
diselenggarakan untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-77
dengan tema Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat. Karnaval tersebut dimulai pada pukul 07.00 WIB di Lapangan Jetak dan
selesai di depan Kecamatan Purwantoro. Awalnya siswa siswi berkumpul di
Lapangan Jetak sambil menunggu giliran berjalan. Banyak bidang yang diusung
seperti budaya berupa baju adat dari Jawa Tengah, Betawi, Jawa Barat, Sumatera maupun
Sulawesi. Bidang kesehatan berupa profesi seperti dokter, perawat, bidan, dengan
properti yang digunakan yaitu obat, tablet, alat suntik, dan stletoskop. Bidang
kesenian berupa kostum tarian reog dan tari merak. Bidang keagamaan berupa
properti seperti ka’bah, Al-Qur’an, dan orang berhaji. Bidang hukum dan keamanan yang didukung oleh adanya polisi, tahanan, security
dan tentara. Bidang pendidikan didukung oleh kostum SD, SMP, SMA, sarjana, dan
profesi seperti guru.
Kegiatan Karnaval Kebangsaan yang dilakukan tentunya membutuhkan
persiapan yang matang, begitupula SDIT Nurul Iman.
“Persiapan Karnaval Kebangsaan yang dilakukan diawali dengan mengajak
warga sekolah baik guru maupun siswa dan membagi tugas, membagi sesuai tema di
setiap tingkatan kelas, membuat jadwal pelaksanaan kegiatan berkaitan dengan pawai,
kostum, maupun propreti, mengkoordinasikan terkait titik kumpul, dan
pelaksanaan pawai.” Ujar bapak Istanto S,Pd selaku kepala SDIT Nurul Iman .
Beliau juga menambahkan “Besar harapan dengan adanya Karnaval Kebangsaan semakin
meningkatkan cinta tanah air dan mengetahui
keberagaman Indonesia sehingga tercipta Kebhinekaan”.
Karnaval Kebangsaan yang diselenggarakan mewakili Desa/Kelurahan. Kelurahan
Tegalrejo merupakan gabungan SDN 1 Tegalrejo, SDN 2 Tegalrejo, MI Sanggrong, dan
SDIT Nurul Iman. Kontingen SDIT Nurul Iman selain menggunakan kostum bertema
juga memiliki keunikan yaitu kostum yang terbuat dari bahan bekas plastik.
Siapa sangka plastik yang dianggap orang-orang sebagai sampah bisa menghasilkan
produk yang berkualitas. Pembuatan kostum dilakukan secara kolaborasi antara
guru dan siswa.
“Meskipun awalnya panas saya sangat senang dan bangga karena sudah ditunjuk
untuk menggunakan kostum ini, dari bahan sederhana tetapi bisa menghasilkan
barang yang bagus dan berguna”. Ujar Qiarra, siswi pemakai kostum karnaval
berbahan plastik.
Kontingen karnaval dari Kelurahan Tegalrejo juga dimeriahkan dengan
badut yang diperagakan oleh para siswa SDIT Nurul Iman. Sebanyak 4 badut dengan karakter Boboiboy dan Doraemon menghibur warga di
sepanjang jalan.
More From Author
Berita Sekolah